Adakalanya kita khilaf, alpa, dan lalai. Di saat itu biasanya kita akan mencari-cari berjuta alasan untuk membenarkan tindakan kita. Bila toh sepatah dua patah nasehat dilontarkan orang lain untuk menyadarkan kita, kita malah terdorong untuk bertahan.
Maka, seringkali yang dibutuhkan bukanlah kata-kata manis mengenai indahnya kebenaran. Kita yang khilaf lebih membutuhkan genggaman erat dari seorang rekan yang memompakan keberanian untuk mengatasi masalah. Bukan kalimat-kalimat, seperti, "kau harus begini, kau jangan begitu", melainkan "mari kita selesaikan bersama-sama".
Kita butuh seseorang yang mampu menunjukkan bahwa rasa takut itu bisa ditaklukkan; bahwa rasa sakit itu bisa diredakan, bahwa keberanian itu tak harus mengorbankan banyak hal. Kita tak membutuhkan seseorang yang memojokkan kita di kursi pesakitan. Karena setiap orang bisa salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar