Pemesanan Wall Art

Untuk pemesanan wall art, silakan kirim melalui email code / image yang diinginkan ke info@ruangpajang.com
lengkap dengan identitas dan alamat.
Harga yang tercatum belum termasuk ongkos kirim.

Sabtu, 26 April 2008

Monopoli Bapak Bangsa

Bulan2x ini di bali lagi rame masalah pemilihan gubernur, bahkan isu saling jegal para kandidat sudah berseliweran di masayarakat, terlepas dari masalah tersebut ada satu hal dari dulu membuat saya selalu berfikir, berfikir...dan berfikir, bahkan kadang senyum sendiri.

Setiap akan ada pemilu baik presiden sampai tingkat bupati, selalu disertai pemasangan poster calon kandidat dan partai yang mengusungnya, dengan desain dan slogan yang bisa menarik orang untuk mencoblosnya... nah masalahnya yang aneh dan nyeleneh itu ada disin..???
kenapa foto Sukarno hanya terdapat di salah satu partai saja atau bisa dibilang di partai yang dipimpin keluarga Sukarno....??? ayooo kenapa... padahal Sukarnao itu adalah BAPAK BANGSA INDONESIA, bagaimana jika foto bapak bangsa juga dipajang disemua poster partai..??? ayoo apa ada partai lain yang berani mencoba...hehheeee

kapan monopli bapak bangsa indonesia akan berakhir...?

tapi bagaimanpun juga saya hormat dan bangga sama "Eyang Sukarno" .... looo kok manggilnya "eyang"...??? lah boleh dong.... kan saya sendiri orang indonesia dan Sukarno adalah bapaknya...hemmm

Senin, 21 April 2008

Misi Hidup Dalam Sebuah Kerja

Seorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka di sela-sela pipinya yang bulat, duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah. Hampir-hampir mustahil ada orang yang bisa berdagang dengan harga sedemikian rendah. Lalu apa untungnya? Wanita itu terkekeh menjawab, "Bisa numpang makan dan beli sedikit sabun." Tapi bukankah ia bisa menaikkan harga sedikit? Sekali lagi ia terkekeh, "Lalu bagaimana kuli-kuli itu bisa beli? Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?" katanya sambil menunjukkan para lelaki yang kini berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja.

Ah! Betapa cantiknya, bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orang-orang yang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua di atas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah tiang penyangga yang menahan langit agar tak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini menjadi lembut bahkan mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam kerja:
menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama.

Tips Bersikap Menghadapi Kesalahan Yang Memalukan

Pernahkah anda melakukan suatu kesalahan? Hampir setiap orang pernah melakukannya. Terlebih lagi mereka yang setiap harinya berinteraksi dalam kehidupan kantor. Kita mungkin melakukan kesalahan pada atasan, bawahan, dan kolega. Tetapi melakukan kesalahan yang memalukan adalah hal lain yang mungkin sulit dihapus begitu saja. Mungkin anda pernah menumpahkan kopi di kemeja tamu bisnis anda. Atau, tanpa sengaja mengirim email ejekan pada bos anda. Atau, menghilangkan data penting milik bawahan anda. Atau, salah memanggil nama pasangan kolega anda. Atau, ah banyak sekali kesalahan yang mungkin terjadi. Anda malu, itu pasti. Anda mungkin juga merasa takut, cemas, gelisah, tidak enak hati, dan sebagainya. Itu adalah reaksi spontan. Sebagian besar kesalahan itu akan menjadi bahan kenangan hingga waktu yang lama. Namun demikian anda perlu mengambil sikap agar anda bisa segera mencairkan suasana dengan segera. Berikut ada beberapa tips bersikap saat anda melakukan kesalahan yang memalukan.

1--Minta maaf setulus hati.
Tunjukkan permintaan maaf yang spontan dan tulus. Permintaan maaf semestinya bukan sekedar tuntutan moral, melainkan juga dorongan rasa bersalah dari dalam diri dan keinginan untuk memperbaiki keadaan. Percayalah, semua orang berjiwa pemurah bila anda menunjukkan penyesalan dan mau meminta maaf dengan setulus hati. Jadi, jangan tunda permintaan maaf anda. Lakukan segera setelah kesalahan terjadi. Anda juga boleh mengulang permintaan maaf itu beberapa waktu kemudian. Namun jangan berlebihan sehingga merusak itikad baik anda.

2--Jangan menyalahkan orang lain atau mencari-cari alasan.
Sesaat setelah melakukan kesalahan, mungkin anda tertegun dan merasa bodoh. Lalu mencari berbagai alasan guna menutupi semua itu. Ini adalah reaksi wajar. Namun, mencari alasan dan menyalahkan orang lain hanya akan memperburuk keadaan. Pikullah tanggung jawab atas kesalahan itu dengan gagahberani.

3--Jelaskan dan temukan sisi positif dari kesalahan.
Kebanyakan kesalahan tak memerlukan penjelasan. Namun bila dikomunikasikan justru bisa membuka pintu saling pengertian yang lebih baik antara anda dan orang lain. Ungkapkan perasaan anda sejujurnya, gunakan kata-kata yang cerdas, dan biarkan orang lain memahami anda. Di saat yang bersamaan, pahami kekecewaan dan kemarahan orang lain. Jadikan momen ini sebagai titik awal perbaikan pemahaman dan hubungan anda.

4--Lakukan langkah perbaikan.
Permintaan maaf belumlah cukup. Anda harus membuktikannya dengan melakukan perbaikan. Sudah sepantasnya anda mengganti kesalahan itu dengan ganjaran yang setimpal. Bila anda menuangkan kopi ke kemeja seseorang, jangan ragu membeli kemeja yang serupa. Permintaan maaf mungkin hanya berada di bibir, anda perlu meminta maaf melalui tindakan yang nyata.

5--Terimalah kesalahan itu sebagai pelajaran.
Bila kesalahan yang memalukan itu terjadi, terimalah bahwa itu telah terjadi. Ini adalah langkah terbaik untuk memaafkan diri anda sendiri. Merasa bersalah itu boleh-boleh saja, namun bila anda tak mampu menerima dan terus-menerus menyesalinya, itu sama dengan menyiksa diri. Belajarlah menertawakan kesalahan diri sendiri. Terkadang melakukan kesalahan sudah merupakan suratan takdir.

6--Bertekadlah untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
Tak ada orang yang begitu suci sehingga tak melakukan kesalahan sekali pun. Yang membedakan satu orang dengan yang lain adalah kemampuannya memetik pelajaran dari kesalahan itu, dan bertekad untuk tidak mengulanginya. Bila anda tahu cara mengatasi suatu kesalahan, anda menjadikannya sebagai batu pijakan pengembangan diri.

Bukan Nasehat, Tapi Genggaman Erat

Adakalanya kita khilaf, alpa, dan lalai. Di saat itu biasanya kita akan mencari-cari berjuta alasan untuk membenarkan tindakan kita. Bila toh sepatah dua patah nasehat dilontarkan orang lain untuk menyadarkan kita, kita malah terdorong untuk bertahan.

Meski kita tak menolak peringatan itu, namun tak jarang kita anggap orang lain tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Memang jauh lebih mudah bagi mereka yang tak terjerat persoalan untuk memberikan nasehat, peringatan, bahkan ancaman.

Maka, seringkali yang dibutuhkan bukanlah kata-kata manis mengenai indahnya kebenaran. Kita yang khilaf lebih membutuhkan genggaman erat dari seorang rekan yang memompakan keberanian untuk mengatasi masalah. Bukan kalimat-kalimat, seperti, "kau harus begini, kau jangan begitu", melainkan "mari kita selesaikan bersama-sama".

Kita butuh seseorang yang mampu menunjukkan bahwa rasa takut itu bisa ditaklukkan; bahwa rasa sakit itu bisa diredakan, bahwa keberanian itu tak harus mengorbankan banyak hal. Kita tak membutuhkan seseorang yang memojokkan kita di kursi pesakitan. Karena setiap orang bisa salah.

Senin, 14 April 2008

Memulai hari dengan cerah

1. Mulailah dari malam hari.
Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila anda masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah
sebaik-baiknya.

2. Bangun pagi lebih pagi.
Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri anda.

3. Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa
Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai ini. Berdoa,sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita dan bersaat teduh.

4. Segarkan tubuh.
Minum air. Hirup aroma teh atau kopi (ini yang paling penting) yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah keluar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga
ringan, Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.

5. Dapatkan sarapan secukupnya.
Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.

6. Sapalah orang-orang yang anda jumpai.
Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.

7. Jangan mengeluh
Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya. In everything, give thanks.

Minggu, 13 April 2008

Manusia yang Menghewankan

saya sedikit repot untuk memberikan judul..yah semoga bisa dimengerti setelah baca ceritanya. Pendapat ini saya dengar dari saudara sepupu, sepupu saya.."waduh tambah ribet lagi untuk bilang sumbernya"..dia sendiri adalah seorang TNI AD yang bertugas di lombok, kami bertemu dan bercerita panjang lebar sampai dengan dia mengutarakan pandangan manusia jaman sekarang, yang secara sadar atau tidak menempatkan manusia itu sebagai hewan..looo kok bisa ? saya terbengong mendegar celetukanya..

dengan semangat tempur dia menjelaskan lagi... lah gimana nggak sama dengan hewan, bayangin ketika sebuah apel (baca makanan) yang dimiliki oleh si A, trus tiba2x si B datang dan memakan apel tersebut.. reaksi si A, akan langsung membuang apel tersebut .. katanya bekas gigitan si B.. tapi di satu kejadian ketika si A melihat buah mangga yang digigit kelelawar dan masih terdapat bagian yang bisa dimakan, dengan telaten si A akan tetap memakan buah mangga tersebut... lah apa nggak lucu si A mau makan bekas gigitan hewan sedangkan tidak mau memakan bekas gigitan manusia...!!!!!!!

terus terang dengan contoh simple tersebut bukan hanya saya beberapa orang yang ikut nimbrung dibuat terbengong dan mangut2x tanda setuju... dalam otak (bukan dalam hati) saya berfikir yah emang semakin aneh sekarang ini.... kita jaga gengsi terhadap sesama manusia tapi secara tidak sadar kita melakukan tindakan yang menyamakan dengan hewan.....

masalah benar/tidak penjelasan di atas, mungkin bisa dijadikan suatu renungan mengenai tingkah polah kita sebagai manusia... lalu apa emang manusia dan hewan itu berbeda...??????

Sabtu, 12 April 2008

Joged

8 April 2008, adalah akhir dari rangkaian upacara "Manusia Yadnya" bagi umat Hindu, yang dilakukan oleh keluarga saya "Wiwaha / Pernikahan" untuk kakak dan "Mepandes / Potong gigi" untuk seluruh keluarga, karena rangkaian upacara ini hampir 2 minggu penuh harus absen dari dunia maya, cukup melelahkan menguras banyak tenaga dan pikiran satu hal yang pasti, kembali saya mendapatkan pelajaran berharga yang akan sangat berguna di lain waktu, baik menegnai bermasyarakat, mengatur waktu dan menyediakan seluruh sarana upcara sampai besosialisasi dengan tamu.

Upacara Mepandes / Potong gigi, merupakan upacara yang wajib dilakukan oleh umat hindu upacara ini memiliki simbolis atau makna untuk mengendalikan "sad ripu" atau enam musuh yang terdapat dalam tubuh/pikiran manusia seperti Keinginan, Ketamakan, Kemarahan, Hawa nafsu, Kecurangan dan Iri hati. simbolis dari pengendalian tersebut terdapat pada GIGI dimana 6 Gigi di Pahat / di kikir, setiap proses pemahatan/pengikiran gigi selalu dilakukan proses mekemuh/berkumur yang memiliki makna pembersihan mulut.

Kenapa Simbolisnya gigi dan mulut...?...yah kita semua pasti tau sadar atau tidak 2 bagian ini adalah yang selalu memicu 6 musuh yang bersarang dalam tubuh dan pikiran kita, dan bagian ini adalah jalan utama untuk melahirkan tidakan yang menyimpang, maknan dan perkataan (gigi dan mulut) adalah sumber yag beresiko untuk menimbulkan percekcokan mungkin bisa berujung tawuran antar golongan (SARA).

Setelah menyelesaikan semua proses upcara, malam harinya mendatangkan tarian joged "nanggap joged". Joged sendiri merupakan tarian rakyat yang mengabarkan kegembiraan pasangan muda-mudi, dimana secara sederhana bisa diceritakan bahwa penari joged adalah seorang wanita akan meminta/mencari penonton peria yang mau diajak menari bersama yang disebut "ngibing". Penari peria tidak perlu harus pintar menari karena gerak tarian secara keseluruhan akan di kendalikan oleh penari joged.